Oleh : Nasrullah
Akhir-akhir ini banyak demonstrasi digiatkan lagi oleh beberapa kelompok masyarakat, seperti kelompok mahasiswa, buruh, petani, dan sebagainya. Stimulus yang membuat mereka melakukan demonstrasi ada kesamaan, yaitu ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah selama ini. Salah satu Pendukung kegiatan demonstrasi sperti ini adalah Amin Rais. Beliau mengatakan bahwa termasuk unsur penegak demokrasi adalah adanya demonstrasi, yaitu dengan kebebasan berbicara dan mengkritik pemerintahan (MetroTV, 2008).
Permasalahan yang timbul sekarang adalah kecendrungan berbuat anarki demonstran. Di beberapa media diberitakan bahwa sering terjadi tindakan anarki oleh demonstran. Namun, jarang media yang mencoba mengungkapkan apa yang menjadi penyebab sehingga terjadi seperti itu. Sungguh kalau ingin dikaji secara sosiologis, maka akar utama penyebab terjadinya tindakan anarki demonstran adalah ulah pemerintah sendiri. Alasannya adalah kebanyakan pemerintah tidak berani membuka dialog dan setidaknya mendengarkan aspirasi yang ingin disampaikan oleh para demonstran. Lihat saja di berita-berita di televisi nasional, kebanyakan tindakan anarki demonstran terjadi di depan pintu gerbang wakil rakyat yang terhormat itu atau DPR.
Solusi atas masalah ini sebenarnya sangatlah mudah, yaitu pertama, perlu kesiapan pemerintah secara sungguh-sungguh untuk membuka dialog dan mendengar aspirasi para demonstran, kedua, adalah disamping perlunya kesiapan dari pemerintah tersebut, diperlukan juga manejemen aksi yang baik oleh para korlap (koordinator lapangan) demonstrasi, sehingga mereka tidak mudah diprovokasi. Dengan adanya dua solusi yang telah disebutkan diatas, ke depannya demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan tidak lagi anarki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar